Semalem tepatnya tgl 15-08-09, gw n tatha (cw gw) gi asik telpon-telponan, kita membicarakan banyak hal dari soal hubungan kita, tempat hangout yang bagus, rencana liburan, etc. Telpon-telponan begini merupakan kebiasaan yang sering dilakuin sama gw n tatha tiap malem minggu. But this custom is not a must in our relationship. Usually we like that kalo ada isu baru dan topik baru.
Lalu ketika gw lagi telpon-telponan sama tatha dengan asiknya tepatnya pukul 23.50 wib, terjadi suatu kejadian langka! perhaps it's the first time occured in the world (alah lebai ). yaitu terdengar suara "tek-tek" nampaknya suara speaker (alat pengeras suara) dari musholah deket rumah gw and u know what, suddenly tanpa ada salam n pembukaan, muncullah suara seorang perempuan dengan lantang bersenandung solatullah solamullah ala toha rasulilah trus tiba-tiba juga berganti senandung menjadi suasana di kota santri. Wah gw langsung terkejut banget, sapa tuch orang yang nekat tengah malem bersuara dengan speaker dah gitu dari musholah pula atau jangan-jangan bukan orang??hi hi so scary. Tentunnya ga cuma gw yang denger, si Tatha juga denger yang lagi telpon-telponan sama gw dan berhenti sejenak pembicaraan gw n tatha.
Trus tetangga gw juga denger yang pengurus musholah dan dia segera bergegas ke musholah untuk menghentikan aksi nekat dari perempuan tersebut yang mungkin terobsesi menjadi penyanyi Lagu rohani terkenal kaya Sulis, hehehe. Karena apabila ga dihentikan, hal itu akan menganggu ketenangan dan ketertiban seluruh warga lembang 1. Untungnya sebelum tetangga gw yang pengurus musholah menuju ke TKP (tempat kejadian perkara), suara itu udah lenyap.
Sayangnya, pintu rumah gw dan gerbang gw dah di kunci jadi gw ga keburu ke TKP.
Lalu rasa ingin tahu gw terjawab ketika gw mengenali suara di musholah itu. Ternyata perempuan itu adalah wanita paruh baya yang stres alias hampir gila total. Dia juga perempuan yang belum lama ini masuk ke rumah gw dengan tiba-tiba dan memperkenalkan dirinya sebagai NUR. Gw juga sempet aneh padahal gerbang gw dikunci walaupun ga digembok dan gw juga ga kenal dia, tuch orang emang nekat dan di pikiran gw cuma ada satu kalimat "wah orang gila nih". Untungnya gw berhasil mengusirnya dari rumah gw. Nur belakangan ini sebelum peritiwa semalem terjadi, sering mondar-mandir di depan jalan rumah gw dan mobilisasinya di sekitar musholah. Tapi ada yang bikin gw salut, untuk ukuran orang stres kaya Nur. Walaupun musholah nya ga dikunci, si Nur bisa ngerti menghidupkan speaker dan masih ada rasa cinta sama Agama dengan inget lagu rohani dan shalawat ditengah kondisi stres begitu. Setahu gw orang stres begitu kalo nyanyi itu ngaco banget dan boro-boro hidupin speaker. iya ga?

Dan sebelum kejadian tersebut terjadi, ada kejadian di sore harinya yang bisa dibilang memalukan dan menunjukkan kemunafikan pada agama bahkan berorientasi ateis.. Berawal dari temen gw yang menulis status di Facebook seperti berikut: ada yang nanya ma gw....: "sebenernya,,masalah gak sih in a relationship sama orang yang beda agama..wlpn sebenernya kita juga gatau hubungan itu bakal dibawa serius apa gak??" ^.^ mau comment, guyz??

Lalu status temen gw tersebut menuai banyak comment, termasuk dari gw..Tapi ada satu comment dari seseorang yang menurut gw itu ga bisa ditolerir dan dibenarkan secara agama apapun didunia dan ilmu pengetahuan. Mau tau commentnya kaya apa, dibawah ini gw kutip commentnya langsung dan utuh sebagai berikut:

ga masalah koq f**..
klo qt mau jujur pandangan terhadap agama skrng kan udah brubah..
manusia semakin pragmatis ga ada yg bner2 concern sama agama..
jd memandang agama cm bwt celebrate atw upacara doank..
bez euforia wedding balik pragmatis lg dah.

Orang yang comment tersebut, mengeneralisisr alias menyamaratakan seluruh manusia saat ini memandang Agama tidak penting. Dengan istilah pragmatis dan ga concern terhadap agamannya masing-masing apalagi pernikahan yang sakral dan suci juga dianggap pragmatis. Selain secara Agama apapun tidak dibenarkan, secara logika Ilmu pengetahuanpun juga tidak bisa dibenarkan, terkait dengan pernyataan "semua" tersebut tentu tidak benar karena faktannya masih banyak umat beragama yang taat terhadap agamannya masing-masing, right?. Jujur gw ga ga bisa terima comment itu, tentunya juga bagi seluruh umat beragama. Hal itu menyakiti hati umat beragama manapun termasuk gw sebagai orang yang beriman. Sesungguhnya masih banyak orang yang taat pada agamanya masing-masing misalnya masih banyaknya orang yang ingin pergi ke Masjid, ke Gereja, Wihara dan Pura. Kita ini tentu percaya akan adannya tuhan kan? maka dari itu kita beragama. iya ga?Sebagaimana kita ini adalah manusia yang punya agama sekalipun kita kurang taat pada agama kita tapi kita tidak menganggap agama kita itu tidak penting dan cuma celebrate aja, apa lagi sampe memandang agama kita secara pragmatis.

Nampaknya dunia udah kebalik, kalau kita membandingkan cerita sebelumnya yaitu perempuan stres yang bershalawat dan bersenandung lagu rohani ditengah malem di Musholah dengan comment di facebook barusan. Ada orang yang udah stres dalam kestressannya tapi masih bisa inget Agama. Tapi di sisi lain kenapa ada manusia yang dalam kondisi fisik normal/waras malah berusaha menganggap rendah dan mengesampingkan nilai agama alias menganggap agama tidak penting??